DAMPAK MEROSOTNYA HARGA JUAL CENGKEH TERHADAP PILKADA KABUPATEN KOLAKA UTARA KEDEPANYA

 Penulis : Sendi Viola Lekatompessy (S.V.L) Mahasiswa Fakultas Hukum USN Kolaka

 



Sebentar lagi pesta demokrasi rakyat akan segera dimulai, Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) Kabupaten Kolaka Utara ada sekitar 15 Kecamatan  yang akan menggelar pesta demokrasi rakyat. Dengan disertai juga harapan-harapan baru agar terpilihnya pemimpin-pemimpin yang bertanggung jawab penuh atas jabatan yang diembannya. Tapi mungkinkah hal itu bisa terjadi?

Mungkin pertanyaan itu pernah terlintas dipikiran banyak orang tentang bisakah terpilihnya pemimpin yang bertanggungjawab dan responsif di pilkada berikutnya. Lantas belakangan ini jawaban itu seakan-akan mulai terbuka sedikit demi sedikit. Dengan melihat kondisi hari demi hari menuju Pilkada tersebut, yang dimana rasa optimis masyarakat untuk mendapatkan pemimpin yang peka atau responsif terhadap keinginan dan kesejahteraan masyarakat tersebut.

Dengan kondisi saat ini tahun 2020 merosotnya harga jual cengkeh dapat dimanfaatkan oleh para calon bupati untuk memenangkan kompetisi Pilkada Kabupaten Kolaka Utara kedepannya, sangat berpotensi memperoleh suara terbanyak karena mengingat bahwa dominan masyarakat di Kabupaten Kolaka itu bertani cengkeh sebab cengkeh juga sangat berperan besar terhadap perekonomian masyarakat Kabupaten Kolaka Utara.

Ini adalah salah satu momen bagi para calon peserta yang akan berkompetisi di Pilkada nantinya yang dimana momen tersebut dapat dimanfaatkan untuk membuat sebuah kontrak politik atau janji politik dengan pernyataan “kalau saya terpilih saya akan memaksimalkan harga jual cengkeh sesuai dengan harga idealnya” pernyataan tersebut sangat dapat mempengaruhi masyarakat untuk pro memberikan hak suaranya kepada calon peserta Pilkada tersebut.

Ketika berbicara Pilkada berarti kita berbicara kepemimpinan, perlunya ketelitian dalam memilih pemimpin karena beberapa tahun kedepanya nasib masyarakat ada pada kebijakan pemimpin, bila pemimpin tidak peka atau resposif melihat apa yang menjadi keinginan masyarakat maka pemimpin semacam ini tidak wajar untuk dipilih.

Hal tersebut menjadi sebuah pertimbangan besar bagi masyarakat petani cengkeh dalam memilih dan memilah siapa yang mampu memperjuangkan keinginan atau harapan-harapanya kedepan.

Post a Comment

0 Comments